qrs.the.blog

blog yang isinya unek2 gw... kejadian2 yang gw alamin pada keidupan gw(masa kematian), mw dibilang norak, ato apapun, yang penting Me are Me! Me Mild(loh, malah iklan)

The New World Part 1: What Should We Do???

Bumi, 2220. Seoul, Korea. Suasana tegang tengah meliputi para ilmuwan dunia. Para ilmuwan berkumpul disini untuk mendiskusikan masalah yang akan menimpa Bumi. Ilmuwan yang hadir di Seoul antara lain Prof. Jefferson dari Amerika, Prof. Nakamura dari Jepang, Prof. Korano dari Afrika Selatan, Prof. Thomas dari Indonesia dan Prof. Ahn Myung Bo dari Korea. Mereka berkumpul untuk membicarakan persoalan tentang keberadaan bumi.

Menurut ramalan para ilmuwan, bumi akan hancur sekitar 5 tahun dari sekarang. Komet akan menabrak bumi, karena pada 5 tahun yang akan datang, lintasan Bumi akan berhimpit dengan lintasan komet itu, dan menyebabkan terjadinya ledakan yang dasyat yang dapat menghancurkan Bumi.

Mendengar kabar tentang kehancuran Bumi, penduduk Bumi menggila. Mereka tidak kuasa untuk menerima kenyataan pahit yang akan menimpa mereka. Seluruh Negara di Bumi ini dengan serentak bekerja sama untuk menyelesaikan ini, bahkan Negara yang awalnya bermusuhan menjadi satu untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Apa yang harus kita lakukan???” Tanya Jeff. Perdebatan yang tidak berujung dengan seketika berhenti. “Ini adalah kepentingan dunia, mengapa kalian hanya mementingkan diri kalian sendiri???” tambah Jeff. Kembali mereka terdiam. “Transplantasi otak! AI” Nakamura memecah keheningan.

Nakamura berharap dengan transplantasi otak dapat menyelamatkan kehidupan manusia, dan dengan AI dapat menghidupkan orang-orang hebat yang telah tiada dalam wujud lain. “Transplantasi katamu??? Tranplantasi kemana?” Tanya Korano. Nakamura terdiam sejenak, lalu berkata “ROBOT! Ya, robot!”

Kembali Nakamura memberikan titik terang untuk keberlangsungan hidup manusia. “Akankah kita mempunyai waktu yang cukup untuk membuat robot?” Tanya Korano. Sebenarnya ini adalah pertanyaan bodoh, di tahun 2220 untuk membuat sebuah badan robot yang kompleks hanya membutuhkan 2 bulan saja. “Jelas saja, kita dapat membuat satu badan robot hanya dalam 2 bulan!” Tandas Jeff.

Ternyata, Korano berfikir lain, “Aku tahu itu, tapi itu hanya sebuah robot biasa, robot yang memakai chip, sedangkan kita ingin menggunakan otak.” “Belum lagi kita juga harus memikirkan bahan pelapis tahan panas dan komponen dalam yang lebih kompleks!” tambah Thomas. Mereka selalu berfikiran sama, mereka adalah teman baik saat mengambil S-3 di MIT.

Hari sudah semakin larut, namun belum juga ada kata sepakat dari perdebatan ini, malahan perdebatan ini semakin panas. Mereka sudah sangat lelah, namun mereka masih saja berusaha untuk menemukan titik terang. Sampai satu orang meminta break time, karena terlalu jenuh dengan perdebatan ini. “Sekarang, hari sudah semakin larut, sebaiknya kita beristirahat sejenak, melepas segala penat kita.” “Baiklah, kapan kita lanjutkan?” Tanya yang lain. “2 hari lagi.” Usul Ahn

Setelah semua mengiyakan usul dari Ahn, satu demi satu dari mereka pergi meninggalkan tempat pertemuan untuk menuju hotel yang mereka tempati. Mereka tidak dapat beristirahat dengan tenang, sampai-sampai ada yang bermimpi tentang kehancuran Bumi tanpa usaha dari manusia.

Ayam sudah berkokok, bagaikan ketukan pintu yang membangunkan mereka. Kilau mentari menyinari mata mereka. Seperti yang telah dijanjikan, hari ini adalah hari tenang, kesempatan ini benar-benar dilakukan Thomas untuk berjalan-jalan, maklum baru pertama kali ke Korea. Namun, ditengah kesenangannya, ia tetap memikirkan nasib dunia.

“Ahh… mengapa ini harus terjadi? Aku tidak menduga hal ini akan benar terjadi.” Kata Thomas dalam hati. Ditengah perjalanannya, ia melihat sebuah toko kerajinan fermium yang kecil. Thomas tertarik dengan hasil yang dibuat oleh sang pengrajin, maka masuklah ia ke dalam toko tersebut. Di dapur pengrajin, ia melihat warna merah menyala, ternyata itu berasal dari fermium yang sedang ditempa pengrajin itu. Tiba-tiba dia berfikiran untuk menggunakan fermium sebagai bahan dari robot tersebut. Lalu dia berlari ke jalan raya, menyetop taksi, dan langsung bergegas menuju hotel.

Sekembalinya ke hotel, segera ia membuka referensi tentang fermium, dengan terkejut, ia melihat bahwa fermium meleleh dalam suhu 16000C. “Jika semua dibuat dari fermium, tentu saja kapal pengangkut tidak dapat membawa banyak muatan. Bahan apa yang tepat?” Keluh Thomas.

Hari baru sudah datang, Thomas merasa semangat karena menemukan hal yang mungkin dapat menjadi titik terang dari kegelapan masalah ini. Setelah bersiap-siap, Thomas pergi ke laboratorium bawah tanah yang dibuat khusus untuk menyelesaikan kasus ini. Mereka kembali berkumpul, Thomas mengemukakan tentang ide yang ditemukannya kemarin. Thomas menjelaskan bahwa fermium ternyata bahan yang baik untuk bahan dasar dari badan robot tersebut adalah Fm, atau fermium. Thomas juga mengemukakan kekurangan fermium sebagai bahan dasar, yaitu bobot yang terlalu besar untuk sebuah robot.

Beberapa ilmuwan mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju dengan hal itu. “Aku kurang setuju dengan idemu Thom.” Ahn menyelak. “Kenapa? Bukankah itu terobosan bagus?” Tanya yang lain kebingungan. “Memang ide itu bagus, aku mengakuinya. Tapi tubuh robot yang biasa kita buat dari besi dengan suhu 2000C, komponen dalam saja sudah rusak, bahkan ada yang terbakar.” Balas Ahn.

Mendengar perkataan Ahn, para ilmuwan lain berfikir dua kali untuk menyetujui gagasan yang dianggap cemerlang sampai saat ini. “Menurut buku referensi ini, titik leleh dari fermium tidak jauh berbeda dengan besi, dan perlu diingat, fermium adalah salah satu inductor yang baik, itu artinya panas akan lebih cepat diserap.” Tambah Ahn.

Para ilmuwan bertambah gelisah, seolah titik terang yang telah ditemukan itu kembali meredup, menghilang tanpa jejak. “Ahh… itu dia!!!” Teriak Nakamura memecah keheningan ruangan. Yang lain dengan spontan kaget mendengar teriakan itu.

“Ada apa??? Jangan mengagetkan gitu dong! Nanti kalau salah satu dari kita ini terkena serangan jantung, kita juga kan yang repot!” Canda Korano. “Aku baru ingat, SILIKON!!! Senyawa itu dapat menyelamatkan kita!” Sahut Nakamura dengan semangat.

Nakamura baru ingat, sewaktu duduk di bangku kuliah, ia pernah melakukan percobaan tentang silikon, lebih tepatnya pelelehan silikon. Dengan suhu yang sangat tinggi sekali pun, silikon tetap berwujud seperti itu dan komponen yang ada di dalamnya tidak rusak sama sekali.

“Lapisan dalam robot akan kita lapis dengan silikon padat, itu dapat menjaga suhu komponen robot bagian dalam agar tetap stabil dan dibagian kepala kita melapisi dengan dua lapisan silikon.” Nakamura memberi penjelasan.

Setelah memberi penjelasan yang cukup padat, Nakamura mengusulkan untuk melakukan percobaan tentang silikon tersebut, walau sudah pernah melakukan percobaan yang sama, namun Nakamura ingin memastikannya sekali lagi. ”Baiklah, besok jam 9 pagi di Machines and Robots Corp.” Kata Ahn diiyakan oleh yang lain.

Tanpa terasa hari sudah malam, merekapun sudah sangat lelah. Bahkan salah satu dari mereka ada yang sudah tertidur pulas di atas meja percobaan. Tidak tega melihat teman mereka seperti itu, Jeff meminta agar pertemuan itu diakhiri saja.

Mentari kembali bersinar, hangatnya pagi mengenai tubuh Jeff. Mata Jeff masih terasa lengket. “Aduuhh… cape banget sih! Habis ini ada pertemuan lagi, betapa beratnya persoalan ini! GOD HELP ME!!!” Keluh Jeff. Yang mengeluh tidak hanya Jeff seorang, namun semuanya merasa lelah dengan semua persoalan ini.

“Siapkan semua peralatan! Check kondisi mesin!” Teriak salah satu pegawai Machines and Robots Corp. “Baik pak!!!” Teriak para engineer.

“Wah, ribet juga yah percobaannya. Mesti bikin bola berongga dulu, masukin silikon, sama masukin chip computer.” Kata Ahn. “Sudah, jangan berisik, kita lihat saja nanti hasilnya.” Sahut Nakamura mendiamkan Ahn.

1jam sudah berlalu, bola yang diinginkanpun sudah berada didepan mata mereka. Silikon padat yang dibentuk sedemikian rupa dimasukan ke dalam bola sehingga menutupi seluruh permukaan bola, dan bagian terakhir adalah memasukan chip computer.

“Sekarang saatnya membuat senter merah nih, hahaha.” Canda Nakamura. “Tolong set temperature di 2000K dan tolong masukan ini juga, set waktu selama 1 hari. Terimakasih.” Pinta Nakamura. Karena waktu pekerjaan yang cukup lama, salah satu dari mereka mengusulkan untuk pergi makan malam bersama dan setelah itu kembali ke hotel mereka.

Di dalam perjalanan, untuk pertama kalinya mereka terlihat lepas, terlihat tanpa beban. “Wah, kalau ini berhasil kita tinggal pusing membuat AI yang super nih!” kata Korano. “Ia ya, aku sudah ga sabar untuk melihat hasilnya, eh… ngomong-ngomong, design robot sudah ada belum?” Tanya Thomas. “Kalau design sih gampang, temanku seorang designer manga, khususnya di bidang mecha, dia pasti bersedia.” Kata Nakamura. Tanpa terasa, mereka sudah berada di depan pintu restaurant.

Setelah membayar taxi, mereka turun dan melihat sebentar ke arah langit. “Akankah kita tetap bisa melihat langit nan indah lagi?” Kata mereka di dalam hati. Setelah itu mereka berjalan ke pintu masuk. Dua wanita cantik menunggu mereka, dan membukakan pintu masuk. Dicarikannya tempat duduk untuk mereka belima.

“Disana kosong Pak!” kata salah satu sang wanita seraya menunjuk tempat kosong. “Terima kasih!” Kata mereka serempak. Sang wanita tadi memberikan daftar menu. Thomas memperhatikan dengan seksama wanita itu sejak pertama melihatnya. “Wajah nan cantik, rambut hitam bersinar, tubuh yang indah, ramah pula!!! OMG!!! This girl so perfect. Akankah kelak tetap ada wanita seperti ini???” Pikir Thomas dalam hati. “Thom, kamu pesan apaan? Ngelamunin apa sih?” Teriak Jeff menghapus bayangan Thomas. “Eh, ah, eh… ya ya ya??? Ada apa?” Tanya Thomas dengan tampang anehnya. “Mau makan apa???” Sahut Ahn dengan tampang juteknya. Lalu Thomas baru menyadari bahwa dirinya tanpa sengaja menyiksa teman-temannya, yang lain terlihat kelaparan. Lalu dengan cepat ia memesan makanan dan minuman. “Ditunggu pak!” kata wanita tersebut

“Kamu mikirin apa sih? Yang tadi kita kerjain?” Tanya Korano. “Ah?? Nggak kok.” Jawab Thomas dengan muka memerah. “Terus??” desak yang lain. Tiba-tiba Ahn melihat ke arah Thomas, lalu memalingkan muka ke arah wanita tersebut. “E…e…ehmm… kayanya aku tahu nih dia lagi mikirin apa.” Kata Ahn dengan nada meledek. Lalu dipanggilnya Thomas dan Ahn menunjuk wanita itu dengan matanya. “Ya kan???” Ledek Ahn. “Aduh… makanannya lama banget sih nggak datang-datang.” Thomas mengalihkan pembicaraan. Teman-teman yang lain makin curiga dengan tingkah laku Ahn dan Thomas yang aneh.

“Ada apa sih sebenarnya?” Tanya yang lain. “Nanti kuberi tahu deh, sebentar lagi nih!” kata Ahn. Tidak lama setelah berbicara seperti itu, benar saja, wanita itu datang membawa makanan yang telah mereka pesan. “Silahkan dinikmati!” kata wanita tersebut dengan ramah. “EEHHHMMM!!!!” teriak Ahn dengan kencang, dan hampir seluruh isi restaurant melihatnya, sedangkan yang lain terperanjat kaget. Kecuali Thomas, ia masih asik dengan lamunannya. “EHHMMMM!!!! EHHMMMM!!!” teriak teman-temannya dekat kuping, membuat Thomas berdiri dan berkata “Boleh kenalan nggak?” Muka Thomas langsung memerah, lebih merah dari jus stroberi yang ada di situ, lebih merah daripada tomat yang ada di dalam nasi goreng pesanannya, lebih merah daripada taplak meja yang dipasang di meja makannya.

Teman-teman yang lain malah tertawa terbahak-bahak diatas penderitaan yang dibuat teman-temannya tersebut. “Boleh pak, nama saya Ayukawa.” Kata wanita itu sambil tersenyum kecil. “OMG!!! Senyumnya… manis sekali, thanks God!” kata Thomas dalam hati. Suasana menjadi dingin sesaat, mereka berdua saling menatap. “Thom, sahutin dong, cewe itu sudah kasih tahu namanya.” Kata Ahn meledek memecah tatapan mereka berdua. Ayukawa segera melepaskan pandangan tajam, namun menghangatkan hati. “Eh…ahh… eeee…” Thomas hanya berkata seperti itu.

“Ooo… ini toh yang buat si Thomas bengang-bengong dari tadi.” Kata Jeff, Korano, dan Nakamura. “Nnnn…Nnaa…Nama saya Thomas.” Katanya terbata-bata sambil memberikan tangannya. “Senang berkenalan dengan bapak!” Kata Ayukawa menjawab salaman tangan Thomas. “Mari makan!” kata Nakamura yang terlihat kelaparan. Lalu mereka pun makan bersama-sama.

Setelah makan, yang lain tampak kenyang, kecuali Thomas, ia tetap merasa kelaparan, hatinya kelaparan akan cinta. “Thom, ayo pulang, bill sudah dibayar!” ajak Korano. Thomas terlihat sedih meninggalkan Ayukawa. Mereka pun berjalan ke hotel, kebetulan sekali jarak hotel dan restaurant hanya 50 meter, jadi mereka memutuskan berjalan kaki saja.

Sesampainya di hotel, “Ok, kita pisah sekarang ya, besok kita kumpul lagi di Machines and Robots Corp. untuk melihat hasilnya, saatnya kita istirahat dengan damai!” kata Jeff. “Baiklah, benar-benar hari yang baik, terlebih untuk teman kita yang satu ini!” Ledek Ahn tak kunjung berakhir. “Hooaamm… sudah dulu ya, aku tidur duluan!” elak Thomas sambil meninggalkan mereka. “Dahh… jangan lupa mimpiin si-itu ya!” Ledek Ahn lagi. Lalu mereka berempat pun menuju kamar masing-masing.

Bulan purnama yang terlihat, lama-lama tertutup dengan sinar sang surya, menandakan pagi telah datang. Para ilmuwan tersebut terlihat exited. Mereka sudah tidak sabar melihat hasilnya. Namun ini belum 1 hari, jadi mereka harus menunggu kurang lebih 10 jam lagi. Setelah makan pagi bersama, maka mereka segera berangkat ke Machines and Robots Corp.

Di perjalanan menuju Machine and Robots Corp. mereka melihat keindahan Bumi, mereka tidak dapat membayangkan apa yang akan mereka lihat 5 tahun mendatang. “Naka, kenapa prosesnya lama sekali sih, sampai 24 jam?” Tanya Korano. “Pembakaran dilakukan selama 14jam, dan pendinginan sampai suhu normal butuh waktu 10jam, karena suhu yang super panas, jadi kita tidak bisa menaruh ke lemari pendingin.” Nakamura memberi penjelasan.

“Welcome to Machine and Robots Corp. We need your identity if u want entering this building.” Radio kecil yang berada di pintu masuk. “This is Ahn and other scientist.” Kata Ahn. “Mr. Ahn we need your fingerprint, please put your thumb to the scanner, thanks.” Ahn melakukan yang diperintahkan radio tersebut, dan segeralah mereka masuk.

“Selamat datang, sekarang sudah dalam fase pendinginan pak, silahkan tunggu, jika ingin melakukan sesuatu dapat dilakukan di laboratorium kami.” Kata pegawai disana. Segera mereka menuju laboratorium untuk mengontrol bola besi tersebut.

Setelah menunggu cukup lama. Bola besi itu sudah berada dalam kondisi STP, dan siap dibuka untuk melihat keadaan chip tersebut. Nakamura dengan hati hati membuka bola besi tersebut. “OHH NO!!!” Teriak Nakamura

To be continue

The New World: PROLOGUE

Di galaksi yang luas ini, terdapat tiga buah galaksi terbesar. Milkyway Galaxy, Bezig Galaxy, dan Heilig Galaxy. Cerita ini dimulai ketika bumi yang terdapat di Milkyway Galaxy hancur. Bumi hancur ketika ada sebuah komet raksasa berukuran besar akan menabrak Bumi. Makhluk yang dikenal sebagai manusia itu tidak mampu menempati planet lain, karena tidak ada udara utama untuk bernafas yang dikenal dengan Oxygen (O2). Sekalipun ada, suhu planet itu terlalu panas untuk manusia. Demi menyelamatkan kehidupan mereka, mereka membuat suatu teknologi yang sangat canggih dan dimulailah petualangan oleh manusia.

Sementara itu di Bezig Galaxy, tepatnya di Planet Ouvier, hiduplah satu ras yang dikenal sebagai Belatto, karena letak geografis yang tidak berdekatan, mereka membentuk suatu kekuatan dibawah naungan Belatto Union. Di galaxy ini juga terkenal akan kekuatan gravitasi yang sangat besar, hal ini membuat ras ini bertubuh kerdil. Di balik kekurangannya, ras ini dikenal sebagai penambang ulung dan memiliki otak super cerdas. Hampir seluruh rakyat memiliki kecerdasan sama, terutama di bidang teknologi. Planet mereka hancur karena adanya penambangan liar besar-besaran yang merusak planet itu, dan intensitas cahaya yang dikeluarkan oleh Soulard, matahari mereka sudah memudar, dan akan habis. Maka mereka mulai bertualang.

Di belahan galaxy yang lain, terdapat Planet Heilig di Holy Galaxy, hiduplah satu kesatuan. Mereka memanggil dirinya Cora. Mereka diikat dalam aliansi suci yang dibentuk oleh Decem, dewa mereka. Aliansi ini diberi nama Holy Alliance Cora. Mereka dapat disebut ras yang terbelakang, mereka tidak mengenal yang namanya teknologi. Hidup mereka sepenuhnya bergantung dari alam, mereka juga tidak pernah bertindak jahat satu sama lain, karena mereka takut dengan karma yang akan diberikan oleh Decem. Ras ini awalnya hidup damai, namun karena Black Hole yang mulanya jinak, telah berubah menjadi buas dan akan menyedot semua yang ada di galaxy itu, maka mereka harus melakukan petualangan mencari tempat tinggal baru.

search aja dah klo bingung

Nongkrong Here!

friends

di klik yah ^^

Powered By Blogger